Powered By Blogger

Sabtu, 07 Maret 2015

DERMAWAN DI TELAGA RASULULLAH

Aisyah r.a. menuturkan bahwa seorang wanita menghadap Nabi Saw., sedang tangan kanannya tiada berfungsi (lumpuh). Ia berkata “Wahai Nabi junjunganku, doakanlah agar tanganku yang tiada berfungsi ini sembuh kembali.” Nabi lalu menjawab, “Kenapa tanganmu sampai begini?” Wanita itu bercerita, “Pada malam hari aku bermimpi seolah-olah kiamat telah datang, neraka Jahim berkobar dengan apinya dan surga telah tersedia. Namun dalam neraka kulihat ibuku tengah berusaha menghindari jilatan api dengan sepotong lemak hewan dan saputangan yang dikipas-kipaskan oleh kedua tangannya. Lalu aku bertanya pada ibuku, ‘Wahai ibu, kenapa berada di sini? Padahal sepengetahuanku ibu adalah orang yang taat beribadah kepada Allah dan berbakti pada suami hingga ayah pun ridha kepadamu.’ Ibuku menjawab, ‘Wahai putriku, aku memang seorang yang taat kepada Allah dan suami, tapi sifat kikir memaksaku ke tempat ini.’ Aku kembali bertanya, ‘Bagaimana dengan lemak dan saputangan yang kau pegang?’ Ibu menjawab, ‘Itulah harta yang pernah kusedekahkan sepanjang hidupku. Hanya berupa sepotong lemak dan sehelai saputangan. Tak lebih dari itu.’ Aku bertanya lagi, ‘Bagaimana dengan ayah? Di mana dia sekarang?’ Ia menjawab, ‘Beliau seorang pemurah, dermawan, suka membantu orang yang lemah,tentu tempatnya di surga.’
Maka aku pun segera menuju ke surga mencari ayahku. Ternyata ayah memang berada di sana. Ia sedang berdiri di tepian telaga Rasulullah dan memberi minuman bagi banyak orang. Aku mendekati dan menuntutnya, ‘Wahai ayahku, kini ibuku yang merupakan istrimu, yang selalu taat kepada Allah dan berbakti kepadamu sedang terbelenggu oleh siksa api neraka. Sementara ayah memberi minum banyak orang dari telaga Rasulullah. Maka berikanlah ibu minuman dari telaga ini. Ayah menjawab, ‘Wahai putriku, Allah melarang mereka yang kikir dan berdosa minum dari telaga Nabi Saw.’ Karena ayah bersikeras tidak mau memberi maka aku pun memaksa mengambil segelas air dari telaga itu dan memberikannya pada ibu yang sedang kehausan. Namun tiba-tiba suara kutukan tertuju kepadaku, ‘Mudah-mudahan tanganmu layu, tak berfungsi akibat perbuatanmu itu!’ Saat terjaga dari tidurku, tiba-tiba tanganku telah lumpuh, tak berfungsi seperti yang kau lihat ini.”
Kemudian Aisyah menuturkan bahwa Nabi Saw. setelah mendengar cerita wanita tersebut, beliau meletakkan tongkat pada tangan yang lumpuh itu dan berdoa, “Ya Tuhan, dengan hak mimpi yang dikisahkan oleh wanita ini, sembuhkanlah tangan yang lumpuh ini!” Maka dengan doa Rasulullah Saw., tangan yang lumpuh tiada berfungsi itu akhirnya pulih total, sembuh seperti sediakala.
Rasulullah Saw. bersabda, “Sifat pemurah itu tidak ada bedanya seperti pohon surga, dahan-dahannya menjulur ke dunia, siapa mengambil setangkai dari dahan-dahan tersebut maka ia dituntun ke surga. Sebaliknya, sifat kikir itu seperti pohon di neraka, dahan-dahannya menjulur ke dunia, siapa mengambil setangkai dahan dari pohon itu maka ia terseret ke dalam api neraka.”
Rasulullah Saw. pun bersabda, “Orang pemurah itu dekat dengan hak dan juga dekat dengan masyarakat, tetapi orang kikir menjauhi yang hak dan masyarakat.” Dalam hadis yang lain pun disebutkan, “Orang kikir sulit masuk surga sekalipun ia sedang zahid.”
----Kitab Durratun-Nashihin


source : Tasawuf Underground

ART

istilah ART  dalam bahasa inggris umumnya hanya dihubungkan dengan bagian seni yang biasa ditandai dengan "PLASTIK" atau "VISUAL"(seni rupa) tetapi semestinya didalamnya juga termasuk seni sastra dan seni musik. sesungguhnyalah ada sifat-sifat umum yang dapat diperuntukan bagi semua cabang seni.(Herbert Read)

Seorang pelukis biasanya berekspresi penggambaran keadaan dunia, hanya seorang komponislah yang bebas menciptakan hasil seni sesuai dengan kesadarannya sendiri dan dengan tiada tujuan lain kecuali untuk menyenangkan, tetapi semua senimab itu punya tujuan yang sama ialah untuk menyenangkan dan secara sederhana seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, bentuk yang sedemikian itu untuk memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah itu terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari bentuk-bentuk yang kita amati itu. (Schopenhouer).

Sehingga kita akan sulit menerangkan keindahan itu pada orang lain karena masing-masing kita punya pengalaman dan koper pengetahuan yang berbeda-beda jadilah ini sesuatu yang relatif dan sangat subjektif, namun dalam hal lain juga kita kadang sepakat untuk sesuatu yang bersifat indah. yang didalamnya terdapat unsur-unsur atau elemen-elemen keindahan.

Cabang-cabang seni
- Seni Murni (pure art)
- Seni Terapan (applie art)
- Kriya (craft)
- Seni Pertunjukan (perfomance art)
  • SENI MURNI
          - Seni Lukis          - Seni Patung
          - Seni Grafis
          - ...
  • SENI TERAPAN/DESAIN
          - Desain Interior
          - Desain Produk
          - Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual
          - Desain Textile
          - ...
  • KRIYA/CRAFT
          - Kramik
          - Kulit
          - Logam
          - Dll

PRINSIP-PRINSIP DASAR SENI
TERDIRI DARI :

- Garis, Ritme, Tone, Warna, Form, Harmony, Balance, Unity, Repetisi, dll

Dalam sebuah karya penciptaan ada 2 (dua) pendekatan yakni :

- VISIOPLASTIS
   Penciptaan berdasarkan apa yang dilihat oleh mata secara visual, artinya pemindahan objek gambar dari  
   nyata atau bentuk 3 dimensi kedalam kertas gambar 2 dimensi

- IDEOPLASTIS
  Sedangkan ideoplastis, pemindahan bentuk visual kedalam gambar berdasarkan pengalaman/rekaman
   ingatan seseorang tentang sesuatu bentuk yang dia ingat, biasa saja bentuknya sangat berbeda dengan  
   bentuk benda kenyataannya.


Agus Tiono, M.Hum.
Pengabdian Masyarakat Fakultas Seni Rupa dan Desain,Universitas Tarumanagara di Kab. Karawang . April 2011.

Jumat, 06 Maret 2015

BIBLIOGRAFI

PENGERTIAN BIBLIOGRAFI DAN JENISNYA SERTA MANFAATNYA
Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku.Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman)  
buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan    tahun.
Penyusunan Bibliografi a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad. b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad. c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk referensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan. d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi. e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
Jenis-Jenis Bibliografi Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi. Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
  • Bibliografi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak 
yang tertulis.
  • Bibliografi evaluatif: 
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
 

Cakupan Bibliografi Dari segi cakupannya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
  • Bibliografi retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada zaman yang lampau. 
Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
  • Bibliografi terkini/current :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
  • Bibliografi selektif
yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.

  • Bibliografi subjek :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
  • Biliografi nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai
pertimbangan antara lain :
• Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi


Bagian-bagian Bibliografi
Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
∼ Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
∼ Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
∼ Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
∼ Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
∼ Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
∼ Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
∼ Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya

Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
∼ Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
∼ Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
∼ Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
∼ Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
∼ Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
∼ Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.
source : guspalenatiolen.blogspot.com