Powered By Blogger

Minggu, 19 April 2015

Diksi-Diksi berprediksi

Diksi..., ternyata memang penting juga kita memilih dan memilah kata saat berbicara tak hanya dalam bahasa lisan bahkan dalam bahasa tulisan, sebuah pemilihan kata yang salah bisa sangat mengaburkan arti yang di ingini, meski kadang kita berdalih ini bahasa puisi, ada kebebasan dalam rangkaian kata dan rima nya, ada kebebasan untuk mengekspresikan dan berekspresi.....

Diksi yang kabur arti menjadikan prediksi-prediksi dari individu-individu yang coba memahami, tapi bukankah esensi komunikasi adalah saling memahami dan mengerti walau dengan bahasa gerak dan ekspresi raut muka, ya...memang demikianlah selama bisa menjadi saling memahami...namun pengambilan diksi yang kurang tepat walau dalam bahasa gerak dan raut muka tetaplah bisa menjadi sarana miskomunikasi

Diksi yang kabur arti bisa membuat orang lain gede rasa, tersinggung, marah, tersenyum,terharu ...bahkan apapun, ketika ada orang yang bercerita bahwa dia telah banyak menipu orang tanpa pernah diketahui, dan kita berkomentar dengan kalimat "wah..., pintar sekali anda", sekilas seperti pujian ... dan bagi orang yang menerimanya pun akan merasa senang karena dianggap pintar, bahkan mungkin saking setujunya dengan pendapat anda orang itu pun tertawa "hahaha..". Namun kenyataannya kata pintar yang bersanding dengan menipu, itu suatu penghinaan, penyudutan, coba jika kita berkomentar dengan kalimat "wah..., anda pintar sekali menipu", mungkin saja reaksi orang tersebut akan marah atau setidaknya menampakkan ketidak setujuannya dengan pendapat anda, mungkin orang itu akan berkata "bukan saya yang pintar menipu, tapi merekalah yang terlalu bodoh sehingga gampang sekali ditipu"..sebuah kalimat pembelaan yang mungkin paling logis,hehehe...

Pilihlah diksi yang tetap sehingga apa yang ingin kita ucap atau tulis benar-benar tepat arti, bukan kah ada pepatah yang berkata bahwa mulutmu adalah harimaumu, itu mungkin bermakna sesungguhnya ketika kita berkata atau menulis sesuatu, kita sedang membuat sebilah pedang yang tajam, sekali dia terhunus...akan bergunakah bagi kita atau malah berbalik menebas leher sendiri....,diksi yang kabur arti bisa membawamu kemana saja...,kepada praduga-praduga, kepada prediksi-prediksi

dalam catatan ini pun masihlah banyak diksi-diksi yang kabur arti,hehehe...dan saya akan berkata "maapkan, saya masih sedang belajar untuk menjadi penulis yang benar, yang setiap tulisannya berbobot dan bernilai, jika tak pernah belajar membuat tulisan yang baik, kapan akan punya tulisan yang baik,jika tak pernah salah maka tak tahu seperti apa yang benar, dan tulisan ini adalah ruang ekspresi saya", sebuah kalimat pembelaan yang mungkin paling logis, setidaknya menurut saya, hehehe.....





Karawang, 20 april 2015

Kamis, 02 April 2015

Mutiara Berserak,Mutiara Enam Kata

Ibnu Hajar Al'Asqalani
Rasulullah Saw. bersabda:
Enam perkara menjadi terlantar di lingkungannya
Masjid di antara masyarakat yang tak mau jamaah di dalamnya
Mushaf di rumah orang yang tak mau membacanya
Al-Qur’an dalam hafalan orang yang durhaka
Istri salehat dalam naungan laki-laki aniaya
Suami saleh dalam buaian istri tuna susila
Dan ilmuwan di tengah masyarakat yang tak menghiraukannya

Rasulullah Saw. bersabda:
Enam orang akan kulaknati
Dilaknati Allah dan para Nabi
Pertama, orang yang memalsu Kitabullah
Kedua, orang yang mendustakan qadar Allah
Ketiga, orang yang mendewakan harta berlimpah
Keempat, orang yang menghalalkan larangan Allah
Kelima, orang yang menghalalkan darahn keluarga Rasulullah
Dan keenam, orang yang ingkar akan Sunnah

Abu Bakar r.a. berkata:
Di depanmu ada setan yang mengajakmu tanggalkan iman
jika seseorang di antaramu mengikuti ajakannya maka sirnalah agamanya
Di samping kananmu ada nafsu yang menggiringmu pada perilaku tabu
jika seseorang di antaramu mengikuti arusnya maka sirnalah cahaya kemanusiaannya
Di samping kirimu ada hawa yang membawamu pada perilaku nista
jika seseorang di antaramu menurutinya maka sirnalah akal pikirannya
Di belakangmu ada dunia yang merayumu untuk menguasainya
jika seseorang di antaramu tergiur rayuannya maka sirnalah bagian akhiratnya
Dalam dirimu ada anggota tubuh yang menyeretmu untuk berbuat dosa
jika seseorang di antaramu terbawa alirannya maka sirnalah bagian surganya
Dan di atasmu ada Sang Mahakuasa Yang menuntunmu pada maaf dan surga
jika seseorang di antaramu mematuhinya maka sirnalah dosa kejahatannya

Umar r.a. berkata:
Enam keistimewaan
Allah rahasiakan dalam enam keadaan
rahasiakan ridha di dalam taat
rahasiakan murka di dalam maksiat
rahasiakan lailatul qadar di bulan Ramadhan
rahasiakan kematian dibalik kehidupan
rahasiakan para wali di antara manusia dan rahasiakan shalat utama di antara shalat lima

Utsman r.a. berkata:
Setiap insan beriman,tentu dihinggapi enam ketakutan
takut kepada Allah untuk mencabut imannya
takut kepada malaikat untuk mencatat amal buruknya
takut kepada setan untuk meleburkan amal salehnya
takut kepada pencabut nyawa untuk merenggut nyawanya
takut kepada dunia untuk merasa tentram di dalamnya
takut kepada keluarga untuk rnenyibukkan nya hingga lupa pada Tuhannya

Ali r.a. berkata:
Jika seseorang mampu menjaga enam perilaku niscaya dirindukan surga dan dijauhi neraka
pertama, iman kepada Allah dan menaati-Nya
kedua, tahu akan setan dan menentangnya
ketiga, mengerti akhirat dan bersiap diri menujunya
keempat, mengenal dunia dan rela meninggalkannya
kelima, mengetahui kebenaran dan mengikutinya
keenam, memahami kebatilan dan menjauhinyaAli r.a. berkata:
Nikmat sejati adalah beragama islam,
berkitab al-Qur‘an
ber-Rasul Muhammad,
hidup berkecukupan
tertutupi aibnya dan
tidak bergantung pada sesama insan

Yahya bin Mu’adz ar-Razy mengatakan:
Paham itu kuncinya ilmu,
ilmu itu pertanda amal
akal itu pengikat darma,
hawa itu perahu dosa
harta itu sangkurnya orang yang besar kepala dan
dunia itu sebagai pasarnya alam baka

Bazru Jumhur mengatakan:
Enam perkara samai isi dunia
makanan lezat, anak yang taat, istri setia,
fatwa yang berguna, akal sempurna dan kesehatan raga

Hasan al-Bashri mengatakan:
Andai tak ada Wali Abdal, pengganti niscaya runtuh cakrawala dunia
Andai tak ada insan berbakti niscaya binasa orang-orang durhaka
Andai tak ada para ulama niscaya manusia layaknya hewan piara
Andai tak ada para Raja niscaya manusia saling memangsa sesama
Andai tak ada orang tua lanjut usia niscaya bumi telah binasa
Dan andai tak ada tiupan angin niscaya alam menjadi busuk menjijikkan


Seorang filosuf mengatakan:
Apabila seorang hamba tidak takut pada Allah takkan selamat lidahnya dari cela
Apabila seorang hamba tidak takut bertemu Allah takkan selamat hatinya dari riba
Apabila seorang insan mengharap pada sesama niscaya sifat tamak akan menghinggapinya
Apabila seorang insan tidak menjaga amal salehnya niscaya ia dihinggapi sifat riya
Apabila seorang manusia enggan berdoa agar dijaga hatinya niscaya hasud akan melingkupinya
Dan apabila manusia enggan belajar darma niscaya ujub tak dapat dihindarinya

Hasan al-Bashri mengatakan:
Enam perilaku membuat hati membatu
berbuat dosa di saat mengharap rela
memperoleh ilmu tanpa mengamalkannya
berbuat bakti dengan setengah hati
meraih rezeki dan tak pernah mensyukuri
tak menerima pada kodrat Ilahi dan sering menguburkan orang mati,
namun tak pernah belajar mawas diri

Hasan al-Bashri mengatakan:
Jika manusia memilih dunia dan lupa alam baka niscaya Allah akan menyiksanya dengan enam pidana.
tiga di dunia, yakni angan-angan tiada henti, keserakahan yang tiada pernah terpenuhi,
dan tak pernah merasakan manisnya berbakti.
tiga di akhirat, adalah kebingungan di hari Kiamat,
hisab amal yang berat,
dan sesali diri setiap saat

Ahmad bin Qais mengatakan:
Tak ada penolakan atas kodrat Ilahi
Tak ada ketentraman bagi pendengki
Tak ada kehormatan bagi pendusta
Tak ada tipu daya bagi penderma
Tak ada tepat janji bagi penguasa
dan tak ada kedaulatan bagi pemimpin durjana


Seorang filosuf ditanya:
Apakah seorang hamba mengerti,adakah tobatnya diterima ataukah tidak?
Ia menjawab: Tidak pasti
Namun. setidaknya ada tanda-tanda jika tobatnya diterima
Pertama, jika seseorang melihat dirinya tak mampu terlepas dari dosa
Kedua, jika seseorang merasa merana dan kegelisahan selalu menghantuinya
Ketiga, jika seseorang dekat dengan orang-orang bijaksana dan jauh dari para durjana
Keempat, jika seseorang telah merasa cukup baginya sedikit harta
Kelirna, jika seseorang merasa kewajiban Tuhan inenyibukkannya sementara anugerah Tuhan tak dihiraukannya
Keenam, jika seseorang hati-hati dalam berpikir dan berkata, serta tiada henti introspeksi dirinya

Yahya bin Mu’adz mengatakan:
Enam penipuan seorang hamba yang takkan termaafkan oleh Tuhannya
Ketika ia memohon ampun atas dosanya tanpa menyesali dan tanpa upaya untuk berhenti
Ketika ia mendambakan dirinya dekat dengan Ilahi namun tanpa pernah mau berbakti
Ketika ia berharap memanen surga sementara ia menebar benih neraka
Ketika ia inginkan taman nirwana sambil tetap saja berlaku durjana
Ketika ia dambakan pahala, sambil enggan jalani darma
dan ketika ia harapkan anugerah, namun tak tahu arah ibadah


Ahnaf bin Qais pernah ditanya:
Kebaikan apa yang diberikan Allah pada seorang hamba?
Ia menjawab: lalah akal yang sempurna
Kalau tidak diberi akal yang sempurna? la diberi perilaku yang mulia
Kalau tidak diberi akal dan perilaku mulia? Ia diberi sahabat karib yang setia
Kalau tidak diberi sahabat karib yang setia? Ia diberi hati yang sabar
Kalau tidak diberi hati yang sabar? Ia diberi sikap diam yang penuh makna
Kalau tidak diberikannya? Terakhir kali Ahnaf menjawab:
Datangnya ajal lebih baik baginya


Source : sufinews.com

Mutiara Berserak,Mutiara Lima Kata

bnu Hajar Al-Asqalani
Rasulullah saw. bersabda:
Orang yang memandang rendah lima manusia ia merugi akan lirna hal
memandang rendah Ulama, rugi tentang agama
memandang rendah Penguasa, rugi tentang dunia
memandang rendah Tetangga, rugi akan bantuannya
memandang rendah Saudara, rugi akan darmanya
dan memandang rendah Keluarga, rugi akan harmonisnya
Rasulullah saw. bersabda:
Akan datang suatu masa
dimana ummatku mencinta lima
hingga mereka lupakan lima
cinta dunia, lupa alam baka
cinta tanah subur, lupa alam kubur
cinta harta benda, lupa hisab amalnya
cinta anak istri, lupa bidadari
dan cinta diri sendiri, lupa pada Ilahi
Rasulullah saw. bersabda:
Allah berikan lima upaya
dan disediakan-Nya imbalan lima
Allah ajari insan bersyukur
dan Dia berikan tambahan makmur
Allah ajari insan berdoa
dan Dia jamin akan ijabahnya
Allah ajari insan bertobat
dan Dia jamin diterma tobatnya
Allah ajari insan istighfar
dan Dia sediakan pengampunannya
Allah ajari insan berderma
dan Dia bersedia membalas dermanya

Abu Bakar r.a. berkata:
Ada lima kegelapan dan lima penerangnya
Kegelapan pertama cinta harta, penerangnya dengan bertakwa
Kegelapan kedua laku maksiat, penerangnya dengan bertobat
Kegelapan ketiga di alam kubur, penerangnya dengan berdzikir
Kegelapan keempat alam akhirat, penerangnya dengan bertaat
Kegelapan kelima jembatan shirath, penerangnya dengan i’tiqad

Umar r.a. berkata:
Ada lima golongan penghuni surga
Orang fakir yang menanggung hidup keluarga
Istri yang disayang oleh suaminya
Anak yang diridhai kedua orangtuanya
Calon istri yang mendermakan mahar kepada suaminya
dan orang mukmin yang selalu bertobat pada Tuhannya

Utsman ra. berkata:
Tanda-tanda orang bertakwa, ialah suka berteman insan beriman
mampu mengendalikan farji dan lisan
memandang kesukseksan sebagai suatu cobaan
memandang cobaan sebagai sebuah keberuntungan
dan mampu menjaga diri dari berlebih-lebihan

Ali ra. berkata:
Seluruh manusia akan menjadi saleh
jika saja tak ada lima masalah
Tak ada kerelaan atas kebodohan
Tak ada keserakahan atas kekayaan
Tak ada rasa bakhil atas hartawan
Tak ada sifat riya’ bagi insan beriman
dan tak ada ilmuwan yang mendewakan karya pemikiran

Jumhur ulama menyatakan:
Allah muliakan Nabi akhir zaman
dengan lima macam keutamaan
tentang penyebutan, tentang anggota badan
tentang pemberian, tentang kekeliruan
dan tentang kerelaan
Perihal pertama, Allah tidak memanggilnya berdasar nama
perihal kedua, Allah Sendiri Yang ijabahi
pintanya perihal ketiga, Allah memberinya tanpa ia meminta
perihal keempat, Allah telah mengampuninya sebelum ia berbuat dosa
perihal kelima, Allah selalu menerima apa pun pemberiannya


Hasan al-Bashri berkata:
Dalam Taurat ada lima pepatah
kekayaan terwujud dalam qana‘ah
keselamatan terwujud dalam uzlah
keagungan terbangun dan mencegah nafsu serakah
kegembiraan tercipta sejak di alam barzah
dan alam dunia menuntut sikap tabah

Rasulullah saw. bersabda:
jaga lima sebelum datangnya lima
jaga muda sebelum tuamu
jaga sehat sebelum sakitmu
jaga kaya sebelum fakirmu
jaga hidup sebelum matimu
dan jaga lapang sebelum sibukmu

Yahya bin Mu’adz ar-Razy berkata:
Jika seseorang banyak makan, tentu banyak dagingnya
Jika banyak dagingnya, tentu besar syahwatnya
Jika besar syahwatnya, tentu banyak dosanya
Jika banyak dosanya, tentu keras hatinya
Dan jika keras hatinya, Ia akan tenggelam
dalam kehidupan fana


Sufyan ats-Tsauni men gatakan:
Orang fakir punya lima pilihan
yang berbeda dengan pilihan orang kaya
Orang fakir memilih ketenangan jiwa, kelapangan dada
mengabdi Yang Mahakuasa, ringan hisab amalnya
dan derajat tinggi di dalam surga
Sedang orang kaya, bersibuk diri dengan benda,
gelisah akibat harta, menghamba diri pada materi,
berat hisab amalnya, dan derajat rendah di alam baka

Abdullah al-Anthaqi mengatakan:
Obat hati ada lima, makan sekadarnya,
membaca al-Qur’an, berkumpul orang bijaksana, shalat malam selalu dijaga dan
dzikir malam berlama-lama

Rasulullah saw. bersabda:
Di balik limpahan harta,
tersimpan lima tipu daya
Pertama, kesulitan menyatukannya
Kedua, sibuk berdoa
demi keselamatannya
Ketiga, khawatir ada perampok akan menjarahnya
Keempat, memungkinkan predikat bakhil pada empunya
Kelima, menjauhkan diri
dari keakraban bersama

Dan dibalik derma, tersimpan lima rahasia
Membawa empunya pada ketenangan jiwa
Tak perlu berdoa untuk keselamatannya
Aman dari perampok yang mengintainya
Menyandang predikat insan penderma
Dan merasa tentram bersama sesama insan

Jumhur ulama men yatakan:
Kebenaran berpikir terletak pada lima
sebab di sana membuahkan sesuatu yang berguna
Berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah
membuahkan pengesaan dan keyakinan
Berpikir tentang nikmat dan anugerah Allah,
membuahkan syukur dan kecintaan
Berpikir tentang janji-janji Allah
membuahkan rindu akan Hari Pembalasan
Berpikir tentang ancaman Allah membuahkan takut dosa dan pengagungan Tuhan
Dan berpikir tentang kemurkaan Allah membuahkan sikap kewaspadaan

Orang bijak berkata:
Ada lima tangga takwa
Apabila seorang hamba telah mampu mencapainya,
Niscaya ia sampai pada kesempurnaan takwa
Pertama, memilih bekerja keras, ketimbang bermalas-malasan
Kedua, memilih kesibukan daripada pengangguran
Ketiga, memilih mengalah daripada menjajah
Keempat, memilih diam daripada bicara tanpa guna
Kelima, memilih mati daripada hidup tak berarti

Rasulullah saw. bersabda:
Mengunjungi saudara, berarti menjaga rahasia
Berderma pada sesama, berarti melindungi harta benda
Berhati tulus, berarti menjaga amal mulia
Berjiwa jujur, berarti menjaga alur kata-kata
Dan bermusyawarah, berarti mengasah logika

Sufyan ats-Tsauri mengatakan:
Tak ada orang kaya,
Yang mampu terlepas
dari lima perkara
Serakah, gegabah, bakhil, ambisi dan lupa mati

Khatim al-Asham mengatakan:
Tergesa-gesa adalah tipu daya setan,
Kecuali pada lima perbuatan
Menyuguhi tamu begitu ia tiba
Mengurus jenazah begitu ajal merenggutnya
Menikahkan seorang gadis begitu menginjak dewasa
Membayar hutang begitu sampai jatuh temponya
Dan segera bertobat begitu terlanjur berbuat dosa

Muhammad bin ad-Dun berkata:
Iblis celaka akibat lima
Tidak mengaku berbuat dosa
Tidak menyesali tingkah lakunya
Tidak meratapi nasib dirinya
Tidak ingin bertobat pada Tuhannya
Dan memutuskan diri
dari rahmat-Nya
Sedang akibat lima pula Adam as. sejahtera
Mengaku berbuat dosa
Menyesali perbuatannya
Meratapi betapa aib dirinya
Bertobat pada Tuhannya
Dan selalu berusaha rnenggapai rahmat-Nya


Saqiq al-Balkha mengatakan:
Pegang teguhlah lima perkara
Sembahlah Allah sesuai kebutuhanmu pada-Nya
Milikilah harta sekadar umurmu di alam fana
Berdosalah pada Allah sekira kekuatanmu akan siksa-Nya
Carilah bekal di alam dunia demi hidupmu di alam baka
Dan berdermalah pada sesama sekadar vilamu
di taman surga

Umar r.a. berkata:
Telah kuteliti semua kegemaran
ternyata tak ada yang lebih berkesan dari menjaga lisan
Telah kupadukan semua baju
ternyata tak ada yang lebih terpadu dari rasa malu
Telah kutata seluruh harta
ternyata tak ada yang lebih indah dari sikap menerima
Telah kusaksikan semua kebajikan
tern yata tak ada yang lebih istimewa dari kebijakan
Telah kurasakan semua hidangan
ternyata tak ada yang lebih menggairahkan dari ketabahan

Seorang filosuf berkata:
Ciri-ciri zuhud ada lima
Condongkan diri pada Ilahi
Berbuat derma pada sesama
Ikhlas hati dalam berbakti
Menyingkirkan kezaliman dan aniaya
Dan penuhi diri dengan sikap apa adanya

Seorang hamba bermunajat pada Tuhannya:
Tuhanku, panjang angan telah menipuku
cinta harta telah menghancurkanku
setan-setan telah menelantarkanku
nafsuku telah menjerumuskanku dan menistakanku
maka, tolonglah daku wahai Tuhanku
jika Engkau tak sudi mengasihiku
lantas siapa lagi yang akan mengasihiku

Rasulullah saw. bersabda:
Akan datang suatu masa atas ummatku
mereka cinta dunia lupa alam baka
cinta kehidupan lupa kematian
cinta istana lupa surga
cinta harta benda lupa hisab amalnya
dan cinta alam semesta lupa Penciptanya

Dalam munajatnya, Yahya bin Mu’adz ar-Razy menyatakan:
Tuhanku,
malam tiada indah tanpa munajat dengan-Mu
siang tiada indah tanpa berbakti pada-Mu
dunia tiada indah tanpa berdzikir pada-Mu
akhirat tiada akan indah tanpa anugerah maaf-Mu
dan surga tiada indah tanpa saat-saat memandang-Mu
 
 
 
 
Source : sufinews.com