Suluk,Salik,dan Saloka adalah Trinitas.Satu dan lainnya tak saling melemahkan,tak pula saling meninggalkan.Suluk adalah Tarekat,hal-hal tentang adab.Salik adalah Hakekat,yang menyempurnakan akhlak.Saloka adalah Makrifat,budi luhur.Suluk adalah guru,Salik muridnya, dan Saloka adalah ilmu.Guru matahari,murid bumi,dan ilmulah Cahaya yang meneranginya.Jika guru adalah matahari,murid bumi, dan ilmulah cahaya yangmeneranginya,maka jelaslah dari mana asal-muasal cahaya itu.Matahari terdiri atas bola matahari,cahaya matahari,panas matahari,dan sinar matahari.Keempatnya satu dan tak terpisahkan. Ada cahaya,adabayangan. Ada terang,ada gelap.Jika ilmu guru bagi murid ibaratcahaya matahari yang menerangi,jelaslah kedudukan murid.Guru adalah Suluk.Baginya, Saloka adalah bahasa. Dari bahasa lidah hingga bahasa tubuh.Dari komunikasi verbal hingga non-verbal.Guru adalah Suluk.Baginya, Saloka adalah bahasa. Dari bahasa lisan hingga tulisan. Dari perumpamaan [sanepa] hingga yang jelas.Guru adalah Suluk. Baginya, Saloka adalah bahasa.Jelaslah kedudukan guru sebagai yang membacakan, murid yang mendengarkan.Maka, Suluk tiada lain tiada bukan adalah Saloka, bahasa lahir dan batin dari guru, pada muridnya, tentang adab menuju makrifat.Jelaslah bahwa guru hanya mengantar murid hingga Tarekat. Untuk
mencapai Ma'rifat,murid harus menjelma jembatan bagi diri
sendiri.Jelaslah bahwa guru hanya mengantar murid hingga Tarekat.Untuk mencapai Ma'rifat, murid harus mengalami sendiri fase Hakekat.Adab untuk mencapai Ma'rifat dijalankan oleh murid dengan menyempurnakan akhlak.Menuntun diri sendiri dari gelap menuju cahaya.Perjalanan dari Hakekat menuju Ma'rifat adalah pengalaman sekali seumur hidup.Bagai seutas rambut dibelah tujuh dibelah tujuh lagi.Perjalanan dari Hakekat menuju Ma'rifat adalah pengalaman sekali seumur hidup.Bukan murid yang menentukan mana terhijab mana kasyaf.Ma'rifat adalah pengalaman musyahadah, bukan hasil mujahadah. Semakin menginginkan tajalli, semakin dekat murid pada syirik.Ada cahaya, ada bayangan. Semakin menginginkan tajalli, murid bagai mengejar bayangan sendiri.Semakin lari semakin tak terkejar.Satu-satunya yang harus dilakoni
murid terhadap guru, bumi terhadap matahari, adalah berjalan sesuai
orbit tawaf. Anti-clockwise.Satu-satunya yang harus dilakoni murid terhadap dirinya sendiri, bumi terhadap dirinya sendiri, adalah berotasi. Clockwise.Titik perjumpaan sekaligus perpisahan antara lingkar Clockwise dan Anti-Clockwise itulah yang disebut titik A'yan Tsabita.Di dalam titik A'yan Tsabita, terkandung Badrul Qudra[titik huruf Ba']. Di dalamnya,tersimpan Lauhil Mahfudz.A'yan Tsabita yang di dalamnya Badul Qudra yang di dalamnya Lauhil Mahfudz itu bersemayam dalam Nur Muhammad.Sampai pada titik ini,berserahlah Sang Hakekat pada daya tarik Sang Ma'rifat.\Nur Muhammad pada Nur Allah.Nur Allah mengandung Ruh Idhafi mengandung Nukat Ghaib mengandung Kun.Perjumpaan sekaligus perpisahan antara Nur Muhammad dan Nur Allah terjadi di titik A'yan Tsabita dan Ruh Idhafi.Itulah titik Jauhar Awal.Titik Jauhar Awal inilah pintu masuk menuju
Sejarah Sejati mengenai Hakikat Asal-Muasal Kejadian. Selangkah menuju
Alamat Pulang.Demikianlah Suluk, Salik,dan Saloka.Tiada Suluk tanpa Saloka. Tiada Salik tanpa Suluk.Tiada Saloka tanpa Salik.Tidak setiap murid adalah guru, pasti setiap guru adalah murid. Saloka yang mempertemukan dan memisahkan satu dan lainnya.Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin.
source : kultweet SufiKota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar